Posted by apellhijau | Posted in kesehatan | Posted on 08.10
Orang-orang yang berolahraga memiliki risiko lebih kecil terkena penyakit jantung, diabetes, kanker, dan juga memiliki kualitas tidur lebih baik. Biasanya bagi orang-orang sibuk terutama para eksekutif muda, baik pria maupun wanita, faktor waktu, energi, atau rasa tidak suka/malas menjadi alasan utama untuk tidak berolahraga.
Associate Manager Nutrifood Research Center Agustino Romulo memberikan panduan kepada Anda agar lebih mudah dalam berolahraga dan tentu saja olahraga akan terasa lebih menyenangkan.
Do something different ketika sedang menonton TV!
Jika Anda mengaku bahwa waktu menjadi batasan utama Anda dalam berolahraga, maka coba ingat-ingat berapa waktu yang dihabiskan untuk menonton televisi? Hindari kebiasaan mengemil ketika sedang menonton acara TV kesukaan Anda. Gantikanlah dengan melakukan gerakan olahraga sebenarnya, seperti mengangkat barbel, ataupun Anda bisa berjalan kaki di tempat. Lebih baik lagi, jika Anda mampu mematikan TV Anda, kemudian menggantikan waktu tersebut untuk melakukan aktivitas fisik, seperti membersihkan rumah, berjalan kaki di luar, ataupun bermain bersama anak-anak Anda.
Ubahlah gaya hidup Anda! Berjalan kaki lah lebih banyak lagi!
Ingat, Anda tidak perlu datang ke gym jika memang Anda tidak sempat. Namun, gantikan gaya hidup Anda dengan hal-hal yang lebih memacu Anda bergerak lebih banyak, seperti tidak menggunakan lift/eskalator ketika hendak ke lantai yang lebih tinggi, tetapi menggunakan tangga manual sehingga berjalan kaki lebih banyak. Jika hendak pergi ke suatu tempat yang dekat, pertimbangkan untuk tidak menggunakan kendaraan bermotor pribadi. Berjalan kakilah atau bersepeda jika memang memungkinkan.
Lakukanlah olahraga minimal 30 menit per hari dan Anda tidak perlu bingung terhadap jenis olahraga yang akan dilakukan. Berjalan kaki/jogging merupakan salah satu contoh olahraga yang mudah dan murah yang bisa dilakukan setiap hari, bukan?
Salah satu penelitan yang dipublikasikan dalam Archives of Gerontology and Geriatrics (2010), menyatakan bahwa kesehatan jantung akan semakin menurun jika level aktivitas fisik Anda semakin berkurang.
Tidak mau olahraga karena saya tidak suka! Telusuri alasannya dan temukan solusinya!
Bagi beberapa orang, olahraga menjadi hal yang tidak menyenangkan karena harus berkeringat, dan hal itu mungkin terasa tidak menyenangkan. Beberapa orang lebih menyukai membaca buku, menjahit, menonton TV, atau bioskop.
Jika memang Anda merasa seperti itu, ada beberapa olahraga yang tetap berfungsi tanpa harus berkeringat berlebihan, seperti berolahraga yoga di ruangan ber-AC, ataupun berenang. Berenang merupakan salah satu alternatif yang baik untuk membakar kalori tubuh sekaligus membentuk otot Anda, dan juga menghindari keringat tentunya! Berenang juga tidak berisiko besar terhadap kesehatan persendian Anda.
Atau mungkin jika merasa minder untuk pergi ke gym karena memiliki berat badan berlebih, cobalah untuk berolahraga di rumah seperti menggunakan video latihan, berjalan kaki dengan teman, ataupun membentuk senam bersama sesama teman yang peduli dengan kesehatan Anda. Namun demikian, sebenarnya Anda tidak perlu merasa minder. Karena dengan niat dan motivasi yang kuat untuk hidup sehat, perasaan demikian dapat Anda atasi.
Thinking out of the box!
Jika memang merasa bosan dengan olahraga yang itu-itu saja, cobalah olahraga lain yang baru untuk Anda. Temukan aktivitas yang memang Anda senangi, kemudian pikirkan cara-cara lain seperti inline skating, menari, salsa, atau bahkan berkebun. Dengarkanlah musik kesukaan Anda ketika sedang bersepeda baik di gym ataupun di luar rumah ataupun sedang berjalan kaki, pastinya Anda akan merasa lebih bersemangat! Olahraga beramai-ramai (group exercise) seperti
body combat, body pump, ataupun membuka kelas aerobic sendiri dengan teman-teman juga dapat menjadi alternatif lain untuk membunuh kebosanan Anda dalam berolahraga.
Berolahragalah di kantor Anda!
Bagi para eksekutif di kantor, duduk di depan komputer dan mengetik merupakan dua hal utama yang sering dilakukan. Semakin lama duduk, nonton video, ataupun aktivitas lain yang bisa dibilang hanya sedikit bergerak (sedentary lifestyle) ternyata berasosiasi dengan penumpukan lemak yang lebih banyak dan meningkatkan resiko obesitas serta diabetes tipe 2. Individu yang lebih banyak berdiri dan lebih banyak bergerak memiliki profil lemak tubuh serta gula darah lebih baik dibandingkan dengan yang hanya duduk saja.